Cerita Wakil Bupati Trenggalek Berperan sebagai Ayah
![]() |
Mochamad Nur Arifin |
Di samping aktivitasnya mengembangkan daerah yang terletak di Jawa
Timur ini, Arifin juga merupakan ayah dari seorang putrinya bernama
Aishatin. Meski sibuk mengurus masyarakat Trenggalek untuk hidup lebih
baik, ia mengaku tetap
menjalani perannya sebagai ayah.
"Saya selalu mengajak anak berkomunikasi meski usianya baru 14 bulan. Kami posisikan anak sebagai subjek yang mengerti apa yang dibicarakan," kata Arifin saat berbincang dengan Okezone, beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Setiap tiba di rumah sepulang bekerja atau aktivitas lain, pria yang tak sempat menyelesaikan kuliah ini selalu menceritakan kegiatannya kepada anak.
Misalnya, "Aisha, tadi ayah habis rapat, terus sorenya olahraga. Aisha tadi ngapain aja? Sudah makan ya?"
"Kira-kira seperti itu saya membangun kedekatan dengan anak. Sebab, anak di bawah usia lima tahun merupakan masa emas (golden age). Oleh sebab itu, saya tak ingin membuang kesempatan untuk anak tumbuh dan berkembang," sambungnya.
Kendati putrinya masih berusia dini, Arifin sudah memasukknya Aishatin kursus bahasa Mandarin. Sebab, ia melihat perkembangan sang buah hati lebih cepat dari anak-anak lain seusianya.
"Di rumah banyak mainan sehingga dia sangat aktif. Makanya saya coba masukan ke kursus bahasa Mandarin, tapi baru sebatas main-main. Misalnya membiasakan mendengar kalimat perintah dari bahasa itu. Seperti cuci tangan, makan, dan masih banyak lagi," tutur Arifin.
Source: radartrenggalek.com
menjalani perannya sebagai ayah.
"Saya selalu mengajak anak berkomunikasi meski usianya baru 14 bulan. Kami posisikan anak sebagai subjek yang mengerti apa yang dibicarakan," kata Arifin saat berbincang dengan Okezone, beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Setiap tiba di rumah sepulang bekerja atau aktivitas lain, pria yang tak sempat menyelesaikan kuliah ini selalu menceritakan kegiatannya kepada anak.
Misalnya, "Aisha, tadi ayah habis rapat, terus sorenya olahraga. Aisha tadi ngapain aja? Sudah makan ya?"
"Kira-kira seperti itu saya membangun kedekatan dengan anak. Sebab, anak di bawah usia lima tahun merupakan masa emas (golden age). Oleh sebab itu, saya tak ingin membuang kesempatan untuk anak tumbuh dan berkembang," sambungnya.
Kendati putrinya masih berusia dini, Arifin sudah memasukknya Aishatin kursus bahasa Mandarin. Sebab, ia melihat perkembangan sang buah hati lebih cepat dari anak-anak lain seusianya.
"Di rumah banyak mainan sehingga dia sangat aktif. Makanya saya coba masukan ke kursus bahasa Mandarin, tapi baru sebatas main-main. Misalnya membiasakan mendengar kalimat perintah dari bahasa itu. Seperti cuci tangan, makan, dan masih banyak lagi," tutur Arifin.
Source: radartrenggalek.com
No comments for "Cerita Wakil Bupati Trenggalek Berperan sebagai Ayah"
Post a Comment