PPA-PKH Trenggalek 2016 : Ekspedisi ke Wilayah Kecamatan Bendungan

Penyisiran ke rumah-rumah penduduk
Info Trenggalek - Pada hari Minggu, 01 Mei 2016 beberapa rekan PPA-PKH Trenggalek bertolak ke Kecamatan Bendungan untuk melaksanakan tugas mencari putra-putri Kabupaten Trenggalek yang putus sekolah untuk diikutkan program pembinaan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Sesungguhnya penelusuran ke wilayah Kecamatan Bendungan ini merupakan penelusuran ketiga yang sebelumnya dimulai pada hari Jum’at, 29 April 2016. Pada hari pertama Tim masih menggali-gali informasi dari beberapa tokoh masyarakat setempat mengenai kemungkinan keberadaan anak-anak yang putus sekolah di wilayah tersebut. Mas Gunawan Sumurup salah satunya yang menjadi kunci informasi Tim dalam melakukan penyisiran di wilayah Bendungan sampai ke daerah-daerah pelosok.

Berdasarkan informasi dari beliau, masih banyak anak-anak di wilayah Bendungan yang terpaksa tidak dapat melanjutkan pendidikan. Selain karena memang terkendala biaya, memang jarak lokasi pemukiman penduduk dengan sekolah sangatlah jauh, belum lagi diperparah dengan kondisi jalan yang sulit. Bisa dibayangkan begitu beratnya perjuangan anak-anak disana ketika bersekolah, setiap hari harus jalan kaki naik turun melewati gunung dengan jalan yang terjal, yang menurut Mas Gun biasanya sekali jalan saja mereka membutuhkan waktu sampai 1 jam untuk sampai ke sekolah. Sehingga tidak mengherankan jika rata-rata anak wilayah ini hanya cukup sekolah sampai SD atau SMP. Maka kemudian informasi ini menjadi titik tolak Tim melakukan ekspedisi anak putus sekolah ke wilayah pedalaman Kecamatan Bendungan.
Kondisi rumah penduduk yang masih bertembok kayu
Hari Sabtu, 30 April 2016, Pukul 13.30 WIB Tim bersepakat berkumpul di sekitaran utara kampus STKIP Trenggalek untuk kemudian berlanjut menuju ke rumah Mas Gunawan di Desa Sumurup Kecamatan Bendungan. Sesampainya disana Tim disambut oleh Mas Gun dan dipersilahkan masuk ke dalam rumah, sambil istirahat sebentar Tim berkoordinasi tentang perkiraan jumlah anak yang akan dikunjungi beserta lokasi-lokasi kediaman mereka. Dan pada Ekspedisi hari Kedua, Tim didampingi Mas Gun menuju RT. 26 Dusun Nriti sebagai jujukan pertama.

Selama perjalanan menuju Dusun Nriti, Tim diberi kesempatan merefleksikan betapa susahnya anak-anak sekitar ketika berangkat dan pulang sekolah. Jalanan terjal makadam ditambah blecekan yang menandakan sebelumnya hujan turun senantiasa mengiringi perjalanan kami. Sejauh mata melihat, yang ada hanyalah pemandangan pedalaman yang suasana ijo royo-royo sesekali terlihat diatas atau dibawah samping kiri kanan ada satu atau beberapa rumah penduduk. Sembari melihat pemandangan yang tersuguhkan, kami tetap waspada dan kosentrasi menggeber motor agar tetap aman sampai di lokasi. Tidak lama kemudian, mungkin sekitar 40 menit sampailah kami di Dusun Nriti. Oleh Mas Gun kami diajak ke rumah salah satu warga yang merupakan salah satu sanak familinya, beliau bernama Pak Yoto.

Pak Yoto inilah yang kemudian juga turut membantu Tim memberikan informasi mengenai anak-anak di sekitar rumahnya untuk diikutkan ke dalam program PPA-PKH Trenggalek 2016. Pak Yoto menceritakan sedikit problematika pendidikan anak di sekitarnya yang tidak jauh berbeda dengan apa yang diceritakan Mas Gun. Selanjutnya Tim menggali informasi lebih detail kepada Pak Yoto tentang data-data anak putus sekolah di Dusun Nriti. Beliau memaparkan ada 12 anak yang putus sekolah, yang saat ini masih berada di rumah.
Jalanan menanjak makadaman yang tidak bisa dilalui kendaraan roda dua
Untuk mempersingkat waktu karena memang sudah larut sore, Tim ditemani pak Yoto bergegas menuju rumah anak-anak yang terdekat. Tim door to door ke setiap rumah anak-anak ini sekaligus menemui orang tuanya. Kemudian Tim menyampaikan maksud dan tujuan , yaitu menyampaikan kepada para orang tua agar tentang program PPA-PKH Trenggalek 2016. Dengan detail Tim menyampaikan kemanfaatan apa saja yang diperoleh anak ketika bersedia mengikuti program ini, yang pasti program ini resmi dari pemerintah dan tentunya bebas dari pungutan biaya. Selain dari penyampaian Tim, berkat Mas Gun dan Pak Yoto yang ikut meyakinkan, sehingga mereka dengan sukarela dan antusias bersedia mengikuti program.

Jam telah menunjukkan pukul 21.30 WIB, alhamdulillah Tim sudah bersilaturrahim ke 5 rumah anak-anak yang ditunjukkan oleh Pak Yoto dan kelimanya bersedia tentunya dengan restu orang tua masing-masing. Meskipun hari sudah gelap, Tim turun gunung ke rumah masing-masing untuk mengistirahatkan badan guna menyiapkan energi untuk melakukan penelusuran esok hari.
Kondisi rumah salah satu warga tampak dari depan
Hari Minggu (01/04), menunjukkan bahwa semakin dekat dengan masa karantina anak yang sedianya akan dilaksanakan pada hari Selasa, 03 Mei 2016. Agar tidak terlalu membuang waktu Tim berangkat lebih pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Tetap seperti kemarin rumah Mas Gun menjadi jujukan dan berlanjut menuju rumah Pak Yoto. Singkat cerita, dengan interval waktu yang lebih lama membuat Tim lebih banyak memperoleh anak putus sekolah, yaitu 9 anak  yang bersedia menjadi peserta pendampingan PPA-PKH Trenggalek 2016.

Demikian ekspedisi Tim dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pendamping dalam program PPA-PKH Trenggalek 2016. Mohon doa restu dari masyarakat Trenggalek, semoga program ini dapat berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan berarti, tidak lain dan tidak bukan semua ini adalah demi masa depan putra-putri bumi Menaksopal. (MNi)

No comments for "PPA-PKH Trenggalek 2016 : Ekspedisi ke Wilayah Kecamatan Bendungan"