Opsi Kepala Daerah Wilayah Selatan Jatim tentang Pembangunan Bandara

Ilustrasi bandara | foto by aeronusantara
Info Trenggalek - Sejumlah Kepala Daerah di Eks Karesidenan Madiun dan Kediri telah merencanakan pengembangan akses udata dengan membangun sebuah bandara.

Sebagaimana dilansir detikfinance.com, Bupati Trenggalek, Emil Elistianto Dardak mengatakan terdapat beberapa pilihan dalam perencanaan pembangunan bandara di wilayah selatan Jawa Timur ini.

"Ada beberapa opsi pembangunan bandara," kata Bupati Trenggalek Emil E Dardak, Sabtu (2/7/2016).

Emil Dardak menyampaikan, rencana pembangunan bandara pada awalnya diajukan sendiri-sendiri oleh beberapa daerah seperti oleh pemerintah kabupaten Kediri, Blitar dan Pacitan.

Namun, saat ini seluruh kepala daerah kompak dan memberikan beberapa opsi titik pembangunan bandara. "Opsi pertama, memilih salah satu daerah yang diusulkan sebelumnya," ujarnya.

Kedua, apabila TNI AU Lanud Iswahyudi membolehkan landasan udara di Madiun dibuka sebagai bandara.

"Opsi ketiga, bisa memilih di luar dua pilihan itu. Bisa di daerah Tulungagung, yang daerahnya relatif tidak berbukit-bukit. Pembebasan lahannya juga tidak rumit, karena milik Perhutani," ujarnya.

"Apalagi dari hasil penelusuran jejak, memang zamannya Presiden Soeharto ada rencana mendirikan bandara di Tulungagung. Tidak jadi dibangun, karena terjadi krisis moneter waktu itu," tuturnya.

Bupati Trenggalek berharap, dengan hadirnya bandara di wilayah eks Karesidenan Kediri dan Madiun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan mendongkrak pertumbuhan pariwisata di wilayah selatan Jawa Timur.

"Kami (para kepala daerah) sudah kompak untuk mendukung pembangunan bandara. Dan kami berharap TNI tersentuh bisa membuka akses udara," tandasnya.

No comments for "Opsi Kepala Daerah Wilayah Selatan Jatim tentang Pembangunan Bandara"